Mungkin anda terkejut dengan judul tulisan ini. Penyeberangan basah, berarti ada penyeberangan kering dong, haaaa…

Baiklah kali ini Cepu Adventure akan berbagi bagaimana menyelenggarakan permainan yang cukup memacu adrenalin tetapi cukup aman dilakukan apabila kita mengetahui teknik yang dipergunakan dan peralatan yang diperlukan dalam latihan tersebut.

Berbeda dengan penyeberangan kering dimana peserta sama sekali tidak menyentuh air ( flying fox dan peluncuran / rolling ) diatas sungai, pada penyeberangan basah ini memang peserta harus masuk di air. Karena air itu bukan habitat manusia maka dalam pelaksanaannya harus benar-benar aman dan tidak membahayakan peserta.

Persiapan

  1. Pengecekan kedalaman.

Pengecekan kedalaman sungai bisa dilakukan dengan cara manual yang dilakukan oleh salah satu peserta yang mahir berenang atau dengan menancapkan tongkat kedasar sungai.

2. Pengecekan kuat arus

Kuat arus harus menjadi pertimbangan sebelum melaksanakan latihan penyeberangan basah.  Lebar sungai yang menyempit akan membuat arus semakin kuat dan berbahaya, maka carilah lebar sungai yang sedang dengan asumsi tali yang kita bawa cukup panjangnya.

Pengecekan kuat arus dan kedalaman sungai

3. Penentuan rencana jalur penyeberangan

Tentukan jalur yang paling aman, terdapat tempat untuk menambatkan tali di kedua sisi sungai dan mempunyai tempat yang mudah untuk titik turun dan titik naik diujung sungai. Tempat yang sempit dibibir sungai mempunyai potensi bahaya yang sangat besar yaitu peserta terpeleset ke sungai.

Diperlukan space aman untuk peserta sebelum menyeberang

Pemasangan lintasan

Untuk memasang lintasan diperlukan 1 orang yang mahir berenang dan menggunakan pelampung, sekaligus membawa tali lintasan yang ujungnya  diikat dipinggang kemudian disilangkan didepan dada. Ujung tali satunya dipegang oleh Belayer dengan cara diulur dan dilakukan tarik balik apabila pemasang lintasan mengalami hal yang membahayakan keselamatannya.

Setelah pemasang lintasan sampai ujung sungai maka dilanjutkan dengan pemasangan simpul pangkal pada pohon atau tambatan lainnya.  Kemudian tali ditarik hingga kencang disisi keberangkatan.

Teknik penyeberangan basah

  1. Sungai dangkal. Pada sungai yang tidak dalam ( kedalaman sekitar lutut) dan tidak memerlukan tali maka cukup dilakukan dengan cara bergandengan tangan oleh seluruh peserta. Sebagai leader adalah orang yang bisa berenang dan mempunyai kekuatan untuk membantu teman apabila ada yang jatuh. Akan lebih baik jika ada beberapa peserta yang mahir berenang dan posisinya dibagi tempatnya sehingga ada pengaman di beberapa titik.
  2. Sungai sedang ( kedalaman sekitar dada ). Pada sungai seperti ini diperlukan tali lintasan sebagai pegangan dan peserta bisa berjalan beriringan dengan memperhatikan komposisi peserta sehingga aman. Tetap diperlukan beberapa peserta yang mahir berenang untuk berada didalam barisan. Penting untuk diperhatikan pada saat menyeberang posisi peserta harus menghadap arah datangnya air, bukan membelakangi, untuk menghindari batang pohon/ ranting dan benda lain yang hanyut yang bisa menabrak peserta.

    Penyeberangan sungai Sedang oleh adik-adik Pramuka MA Katayuda-Kedungtuban
  3. Sungai dalam. Apabila sungai mempunyai kedalaman diatas dada maka peserta yang akan melakukan penyeberangan basah wajib menggunakan tali tubuh/ webbing. Berbeda dengan pemakaian webbing untuk highrope pada penyeberangan basah ini carabiner tidak dipasang di pinggang depan tetapi dipasang di dada kemudian dibuatkan semacam Lanyard sepanjang sekitar 30-50 cm sehingga nantinya Carabiner seukuran dengan kepala kita. Bagaimana kalu carabiner terbatas? Kita bisa membuat lanyard sekitar 70-100cm kemudian dilingkarkan pada tali lintasan dan diikat kembali ke tubuh peserta.
    Pemasangan tali tubuh

    Ketika posisi peserta sudah tertambat di tali lintasan maka kita bisa menggunakan arus air untuk mengapungkan badan kita dan bergerak maju. Ingat peserta tetap menghadap datangnya air agar aman dan bisa mengapung maksimal. Untuk peserta yang takut dan tidak bisa berenang maka perlu dilengkapi dengan pelampung agar lebih aman.

    Praktek penyeberangan sungai Dalam dengan atau tanpa pelampung

Anda berminat mencobanya untuk kegiatan Pramuka atau Pecinta alam? Teknik penyeberangan basah ini juga bisa digunakan untuk evakuasi pada saat terjadi bencana banjir. Ingat satu hal lagi jangan lakukan penyeberangan basah pada saat hujan karena berpotensi air naik tiba-tiba. Dan kalau itu bukan daerah anda maka bertanya kepada penduduk sekitar terkait karakter sungai tersebut tentu lebih baik, disamping berdoa tentunya….

Cepu Adventure… Sahabat Petualangan Anda.

 

 

 

 

 

Author

Write A Comment