Sebanyak 57 siswa anggota PMR di SMKN1 Cepu melaksanakan latihan evakuasi di ketinggian pada tanggal 6 Januari 2024 di Base camp Cepu Adventure. Berbekal informasi dari mba Ima ( salah satu team Cepu Adventure ) bu Kiky menghubungi kami terkait rencana melaksanakan outbound di luar sekolah.

Konsep awalnya mereka menginginkan melaksanakan outbound di luar sekolah seperti tahun-tahun sebelumnya. Beberapa lokasipun ditawarkan untuk kegiatan tersebut, tetapi karena beberapa siswa yang sudah merasa bosan dengan kegiatan outbound mereka meminta ada kegiatan lain yang menantang.

Diskusi kami semakin menarik ketika saya tawarkan konsep yang berbeda. Karena semua anggota PMR pasti sudah mahir dasar-dasar pertolongan maka kami usulkan bagaimana kalau outbound kali ini diganti dengan latihan/ simulasi evakuasi di ketinggian.

Alhamdulillah usulan diterima dan fix latihan evakuasi tersebut dilaksanakan di Base camp Cepu Adventure yang memiliki dinding untuk latihan Vertical Rescue dengan ketinggian 10,5 m, sebuah ketinggian yang cukup memacu adrenalin bagi para pemula.

Persiapan latihan

Tepat pukul 07.30 para anggota PMR sudah siap dihalaman Base camp.  Yang jadi surprise bagi kami adalah semua peserta ternyata perempuan yang dibimbing langsung oleh bu Kiky yang mempunyai latar belakang Bidan dan bu Dani yang merupakan guru di sekolah tersebut. Tapi jangan dianggap remeh, ternyata mereka semua mempunyai mental yang patut dibanggakan, berani, sigap dan cekatan.

Diawali perkenalan anggota team Cepu Adventure yang akan mendampingi mereka saat berlatih, satu-persatu dari merekapun memperkenalkan diri setelah sebelumnya melakukan senam pemanasan dan berdoa untuk kelancaran dan keselamatan selama menjalankan latihan.

Berdoa memohon keselamatan disetiap kegiatan

Materi latihan dasar

Pengenalan peralatan yang akan dipergunakan adalah sesi awal kegiatan ini. Dari Tali yang akan digunakan, jenisnya, kekuatannya juga termasuk peralatan lain seperti Carabiner, prusik, Webbing, Sit Harness, Fullbody Harness, Pulley, Jumar dan tandu untuk evakuasi.

Karena untuk bisa melakukan evakuasi di ketinggian diperlukan ketrampilan dasar berupa Rappelling, Heli Rappelling dan teknik Ascending maka semua peserta diajarkan cara membuat Sit Harness menggunakan Webbing, cara memasang Carabiner dan Figur Eight dan tentu dilengkapi dengan perlatan safety berupa Sarung tangan kulit dan Helm.

Pada awalnya mereka cukup tegang melihat ketinggian lokasi Rappelling tapi karena ada beberapa peserta yang ikut Pramuka Peduli dan pernah berlatih di Base camp Cepu Adventure maka merekalah yang diturunkan pertama kali untuk memotivasi peserta yang lain. Bahkan para pembina PMR tersebut juga beberapa kali merasakan sensasi Rappelling.

Bu Kiky pembina PMR merasakan sensasi Rappelling
Bu Dani guru SMKN1 Cepu sedang memotivasi Rappelling anak didiknya

Satu persatu akhirnya mereka berani turun walaupun dengan sedikit gemetaran. Dan pada Rappelling ke dua rata-rata dari mereka sudah mulai merasakan “nikmatnya”. Apalagi yang ketiga, mereka sudah berani berfoto ria dengan dibantu belayer dari bawah tentunya.

Ketika sudah bisa merasakan nikmatnya Rappelling

Sesi berikutnya adalah latihan Heli Rappelling dimana latihan ini akan sangat berguna di lapangan ketika setelah lintasannya tidak seluruhnya rata atau bahkan ada ceruk pada lintasan tersebut atau pada saat Rescuer harus ditununkan melalui Helikopter. Artinya kaki tidak bisa menyentuh dinding/ tebing. Karena dasar Rappellingnya sudah dikuasai maka Heli Rappelling ini menjadi materi yang menyenangkan bagi mereka. Dalam waktu yang relatif singkat mereka sudah menguasainya.

Materi evakuasi

Setelah istirahat makan siang dan simulasi ascending oleh team Cepu Adventure maka materi dilanjutkan dengan management Tandu baik tandu Spinal maupun tandu Basket. Bagi anggota PMR tentu tidak asing lagi soal tandu, tapi untuk mengevakusi korban di ketinggian diperlukan ketrampilan tersendiri agar safetynya terpenuhi dan aman ketika dievakuasi. Titik-titik ikatan yang krusial juga dibahas lengkap sebelum evakuasi dilaksanakan.

Management tandu sebelum evakuasi
Persiapan evakuasi

Agar waktunya efisien maka kali ini setelah korban diikat di tandu Spinal maka langsung dimasukkan ke tandu Basket, walaupun dimedan sebenarnya bisa menggunakan salah satunya. Dengan pertimbangan ketika korban sudah diangkat keatas dengan teknik Hauling maka tidak perlu dilepas lagi ikatanya dan bisa langsung latihan lowering dengan 2 rescuer.

Setelah  semua siap maka salah satu peserta kami tunjuk untuk menjadi Rescuer. Dan Alhamdulillah mereka berebut untuk menjadi Rescuer. Peserta yang lain semua naik ke lantai 3 Base camp untuk menyaksikan dan mencoba Drag system type A, Z dan M beserta konfigurasinya. Sedangkan untuk Rescuer menggunakan Jumar untuk menyesuaikan ketinggiannya dengan tandu. Kali ini pada tandu tidak kami pasang Tagline ( tali kemudi ) karena materi latihannya evakuasi gedung yang dindingnya rata, sedangkan kalau evakuasi di tebing yang sering kami lakukan di Gua Sentono atau tebing yang lain pasti memakai tali kemudi untuk memudahkan pergerakan.

Praktek evakuasi korban dengan teknik Hauling
Korban sudah ditarik separoh perjalanan
Drag System A, Z dan M untuk meringankan beban penarikan

Setelah semua peserta merasakan menarik korban dengan metode Drag system A, Z dan M maka materi terakhirnya adalah menurunkan korban dengan 2 Rescuer. Kali ini kembali kami tawarkan untuk semua peserta bahwa diperlukan 2 rescuer untuk menurunkan korban dimana salah satunya harus bisa Kidal artinya mempunyai tangan kiri yang kuat untuk Rappelling. Alhamdulillah kali ini juga berjalan lancar tanpa kendala.

Menurunkan korban dengan teknik Lowering
Evaluasi kegiatan diperlukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan kekurangan peserta dalam latihan

Setelah evakuasi selesai maka tinggal evaluasi kegiatan. Beberapa pertanyaan dan kesulitan peserta kami bahas dalam sesi ini. Dan beberapa peserta menyampaikan kesan selama latihan. Menegangkan tapi menarik….

 

Author

Write A Comment